DEFINISI SUKSES DAN KAYA



Defenisi atau pengertian sukses dan kaya itu relatif, ada banyak penafsiran tergantung dari sudut pandang masing-masing. Karena kesuksesan dan kekayaan itu bersifat relatif, individual, dan subjektif. Namun dalam kesempatan ini saya akan mencoba memberikan definisi sukses kaya dengan mengutip berbagai literatur yang relevan.

A. Definisi Sukses

Dalam bukunya "No Pain No Gain" Lim menyatakan bahwa sukses adalah menikmati keberhasilan pencapaian cita-cita. Definisi ini dapat dipahami sebagai berikut:
- Mempunyai cita-cita
- Berhasil mencapai cita-cita tersebut
- Menikmati keberhasilan pencapaian cita-cita tersebut

Mengacu pada pengertian di atas, berarti siapa pun yang ingin dikatakan sukses berarti dia harus mempunyai cita-cita, kemudian berjuang keras untuk memuwujudkannya, dan berhasil menikmati pencapaiannya itu. Apakah Anda mempunyai cita-cita atau impian? Atau baru khayalan-khayalan semata. Jika memang mempunyai cita-cita, apakah Anda telah berjuang untuk mencapainya? dan jika telah mencapainya apakah Anda telah menikmati keberhasilan itu.
Pertanyaan ini mungkin bisa jadi sebuah renungan untuk kita semua. Dalam artikel selanjutnya saya akan mencoba menulis bagaimana langkah-langkah mencapai cita-cita dan menikmati keberhasilannya.
1. Mempunyai cita-cita
Cita-cita merupakan impian yang ingin dicapai oleh seseorang dalam kehidupannya. Cita-cita setiap orang berbeda-beda, namun semuanya mengandung sebuah nilai yang dianggap penting oleh individu tersebut. Nilai itu bisa berarti pengakuan dari orang lain, materi, kepuasan batin, kemuliaan dan sebagainya.
2. Berhasil mencapai cita-cita
Seseorang jika ingin disebut sukses selain memiliki cita-cita, dia pun harus berjuang untuk mencapainya. Perjuangan untuk mencapai cita-cita sama relatifnya dengan nilai cita-cita itu sendiri. Jika seseorang hanya bercita-cita memiliki gelar sarjana, maka perjuangannya akan berbeda dengan orang yang ingin memiliki gelar master (S2). Begitu pun dengan pemilikan harta benda, kebebasan finansial, dan lainnya. Cita-cita yang besar dan tinggi memerlukan perjuangan yang besar pula. Sebenarnya setiap orang yang memiliki cita-cita tentu ingin mewujudkannya. Namun ada yang berhasil dan ada juga yang berhenti sebelum berhasil. Semuanya bergantung dari paradigma (mind set) kerja keras(kesungguhan), motivasi, strategi, doa, dan tentunya izin dari Yang Maha Kuasa, Allah Azza Wa Jalla.
3. Menikmati keberhasilan pencapaiaan cita-cita.
Suatu ironi jika seseorang yang telah berhasil mencapai cita-cita, namun dia tidak menikmati hasilnya. Dia tetap merasa kurang terhadap anugerah dari Tuhan sebagai balasan kesungguhannya.Semua yang sudah diraih, disia-siakannya. Dalam bahasa agama disebut tidak bersyukur. Bersyukur inilah yang menjadi tolak ukur terakhir kesuksesan seseorang setelahnya pencapaian cita-cita. Setiap agama mengajarkan umatnya untuk bersyukur, khususnya agama Islam. Sebagaimana tersurat dalam Al-Qur'an "Jika kalian bersyukur atas nikmatKu maka akan Aku tambahkan nikmat lainnya, namun jika kalian kufur (tidak bersyukur) maka sesungghnya adzabKu sangat pedih".

B. Definisi Kaya

Menurut Robert T Kiyosaki, orang bisa disebut kaya jika mempunyai aktiva (penghasilan) lebih besar daripada passiva (pengeluaran). Artinya jika seseorang punya penghasilan 5juta perbulan, dan pengeluarannya hanya 3juta maka dia disebut kaya. Sebaliknya, jika seseorang punya penghasilan 50juta perbulan namun pengeluarannya 55juta perbulan, maka dia tidak bisa disebut kaya.
Islam mengajarkan umatnya untuk menjadi orang kaya, sebagaimana dalam sebuah hadits disebutkan "Kefakiran mendekatkan pada kekufuran". Kaya sangat identik dengan materi, punya banyak uang, banyak sawah, memiliki puluhan perusahaan dan sebagainya. Tidak salah anggapan mayoritas ini, namun perlu digarisbawahi bahwa ada juga kekayaan yang tidak bersifat materi yaitu kekayaan hati. Kaya hati inilah yang bisa menjamin kebahagiaan seseorang. Meskipun harta melimpah, jika hati tetap merasa kurang, berarti tidak bisa disebut kaya. Sebaliknya meskipun penghasilan standar, namun hatinya merasa cukup, maka dia sudah memiliki kekayaan yang sebenarnya. Yang terpenting bagi kita adalah bagaimana caranya agar kita bisa menjadi orang kaya secara materi dan kaya hati. Inilah kekayaan yang sempurna. InsyaAllah pada kesempatan yang akan datang saya akan mencoba menjelaskan bagaimana caranya agar kita bisa menjadi orang kaya.
Demikianlah pengertian sukses dan kaya. Sukses bersifat kualitatif dan kaya bersifat kuantitatif. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk saya dan para pembaca.


3 komentar:

  1. Jika kalian bersyukur atas nikmatKu maka akan Aku tambahkan nikmat lainnya, namun jika kalian kufur (tidak bersyukur) maka sesungghnya adzabKu sangat pedih".

    BalasHapus
  2. Sukses pastilah bahagia, tapi kaya belum tentu bahagia

    BalasHapus
  3. Kayalah untuk berbagi, bukan kaya untuk mengantarkan ke neraka

    BalasHapus